Saturday, December 7, 2019


Cara Memelihara Kesehatan Gigi dan Mulut

               Kebanyakan penyebab masalah kesehatan gigi dan mulut adalah plak. Plak adalah suatu lapisan lengket yang merupakan kumpulan dari bakteri. Plak ini akan mengubah karbohidrat atau gula yang berasal dari makanan menjadi asam yang cukup kuat untuk merusak gigi.
               Plak juga merupakan penyebab terjadinya radang gusi dan jaringan periodontal yang lebih dalam. Apabila proses peradangan berlanjut, maka jaringan periodontal ini lama-kelamaan akan rusak sehingga kehilangan fungsinya sebagai penopang gigi. Gigi pun akan jadi goyang dan lama-kelamaan bisa lepas dari tempatnya.
               Plak inilah yang menjadi fokus utama dalam menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut. Walaupun plak memiliki konsistensi yang lunak sehingga mudah dibersihkan dengan melakukan penyikatan gigi yang baik dan flossing menggunakan benang gigi, plak tetap akan terbentuk setelah dibersihkan. Oleh karena itu rutinitas menjaga kesehatan gigi dari plak sangat penting, agar plak tidak bertambah banyak dan tebal.
               Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut maka hal yang harus diperharikan adalah
1. menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur














2. flossing dengan benang gigi












3. pola makan yang sehat
















4. kunjungan rutin ke dokter gigi













Baca Juga :
Beranda
Profil
Artikel
Tentang Saya





Tentang Saya














Nama Lengkap             : Astri Putri Utami A.
Nama Panggilan           : Astri
Tempat, Tanggal lahir   : Cirebon, 10 Januari 1998
Hobi                              : Bermain Badminton
Riwayat Pendidikan      :
2003-2004 : RA At-Taqwa Kota Cirebon
2004-2010 : SD Negeri Kebon Baru 1 Kota Cirebon
2010-2013 : SMP Negeri 11 Kota Cirebon
2013-2016 : SMA Negeri 7 Kota Cirebon














Pendidikan saat ini yang sedang ditempuh yaitu Diploma IV Terapis Gigi dan Mulut di Poltekkes Kemenkes Semarang

















Baca Juga :
Beranda
Profil
Artikel
Kesehatan Gigi dan Mulut





Nutrisi Penting untuk Menjaga Kesehatan Gigi

            Sakit gigi mungkin terasa menyakitkan, terlebih jika rasa nyeri terasa hingga menyebabkan sakit kepala, hilangnya nafsu makan, dan mengganggu aktivitas harian. Sakit gigi dapat terjadi karena berbagai faktor, salah satu penyebab utamanya adalah malas menggosok gigi. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 lalu, sekitar 88 persen masyarakat Indonesia memiliki masalah dengan gigi berlubang.
            Untuk itu, dalam menyambut Hari Kesehatan Gigi dan Mulut, selain membiasakan diri untuk lebih rajin menggosok gigi dengan benar 2 kali sehari, ada beberapa hal lain yang dapat membantu Anda menjaga kesehatan gigi, seperti pemeriksaan gigi ke dokter setiap 6 bulan sekali, serta mengonsumsi makanan dan minuman sehat. Nutrisi makanan sehat dapat membantu Anda dalam menjaga kesehatan gigi dan menghindari berbagai keluhan sakit gigi.
            Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional yang diperingati setiap tanggal 12 September bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan sebagai edukasi berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia untuk merawat gigi dan mulut secara konsisten. Tahun ini, Kesehatan Gigi Nasional mengangkat tema Indonesia Tersenyum.

Nutrisi penting untuk menjaga kesehatan gigi

Dengan mengonsumsi makanan kaya nutrisi dan gizi seperti sayur, buah, dan biji-bijian yang seimbang tidak hanya mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan tetapi juga berperan penting bagi tubuh, termasuk kesehatan gigi dan mulut. Berbagai nutrisi penting dari makanan yang baik untuk menjaga kesehatan gigi, di antaranya:

Kalsium

Salah satu mineral penting yang dapat membantu memperkuat tulang dan email gigi. Kandungan kalsium dapat Anda temukan pada keju, susu rendah lemak atau bebas lemak, salmon, yoghurt, susu kedelai, kacang almond, edamame, tahu, dan sayuran berdaun hijau tua. Selain itu, kalsium juga dapat membantu mencegah karang gigi, gigi keropos, serta membantu merangsang pertumbuhan gigi.

Fosfor

Fosfor tak hanya berfungsi untuk membantu pertumbuhan tulang, tetapi fosfor juga berguna dalam proses membentuk gigi yang kuat. Makanan sehat seperti ikan, telur, daging tanpa lemak, susu, kentang, dan kacang juga mengandung fosfor dan protein yang baik untuk memperkuat gigi.

Protein

Kandungan protein dalam produk susu seperti keju dan yoghurt juga baik untuk memperkuat enamel gigi dan membantu menurunkan risiko kerusakan gigi. Sumber protein dapat ditemukan pada makanan yang biasanya juga mengandung fosfor, seperti ikan, telur, susu, udang,  daging tanpa lemak, tahu, tempe, hingga kacang-kacangan.

Vitamin A

Selain menjaga kesehatan mata dan membantu meningkatkan kekebalan tubuh, vitamin A juga dapat membantu mencegah kerusakan pada gigi dan timbulnya sakit gigi. Vitamin A banyak terdapat pada buah dan sayuran, seperti wortel, paprika, ubi jalar, kale, selada, maupun bayam.

Vitamin C

Vitamin C memiliki manfaat penting bagi kesehatan tubuh sehingga perlu dipastikan kebutuhan vitamin C Anda terpenuhi dengan baik. Vitamin C membantu memperkuat jaringan ikat gusi, membentuk pematangan kolagen, dan menjaga integritas ligamen periodontal sehingga mampu mencegah penyakit pada gusi dan infeksi gusi akibat peradangan. Vitamin C dapat ditemukan pada jeruk, tomat, stroberi, kiwi, seledri, kentang, brokoli, paprika, dan bayam.

Vitamin D

Selain kalsium, vitamin D juga dibutuhkan untuk penyerapan kalsium yang lebih baik sehingga manfaat yang didapatkan tubuh menjadi lebih efektif. Tidak hanya baik bagi kulit, tetapi vitamin D juga bermanfaat untuk memperkuat gigi dan gusi sekaligus mempercepat pemulihan gigi berlubang. Sumber vitamin D terbaik adalah dari sinar matahari, tetapi dapat Anda temui pada minyak ikan cod, salmon, tuna, kuning telur, maupun sarden. 

Antioksidan

Selain baik untuk menjaga kesehatan kulit dan menjaga daya tahan tubuh, antioksidan juga baik untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi secara keseluruhan. Antioksidan dapat membantu mencegah masalah pada gigi seperti kerusakan gigi, gingivitis, maupun gusi berdarah. Sayuran hijau seperti seledri, brokoli, dan timun memiliki kadar antikosidan yang tinggi, begitupun dengan buah apel, anggur, jeruk, pisang, mangga, nanas, pepaya, dan stroberi. 

Cara lain untuk menghindari sakit gigi

            Hilangkan kebiasaan mengonsumsi makanan manis dan lengket seperti permen, selai kacang, ataupun sirup gula dan ubah kebiasaan ngemil Anda dengan pilihan makanan yang lebih bergizi, seperti salad sayur, salad buah, ataupun yoghurt.
Setelah itu, jangan lupa menyikat gigi untuk menghindari gigi berlubang dan kumur dengan air putih untuk menghilangkan sisa makanan yang menempel pada gigi.
            Minum air putih yang banyak juga memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh, karena air putih tidak merusak gigi, bahkan membantu membersihkan partikel makanan yang menempel pada gigi. Hindari konsumsi jus, soda, atau minuman manis lainnya karena mengandung gula dan kalori yang tinggi serta dapat meningkatkan risiko gigi berlubang.
            Gunakan pasta gigi atau odol yang mengandung fluoride untuk mencegah kerusakan gigi dan lakukan sikat gigi secara teratur 2 kali sehari. Bisa juga melakukan flossing gigi setelah makan untuk mengangkat sisa makanan yang mungkin masih menyangkut di sela-sela gigi.
            Tak hanya itu, membiasakan diri dan mengajak anak sejak dini untuk memeriksakan gigi ke dokter juga penting untuk menghindari sakit gigi dan menjaga kesehatan gigi dalam jangka waktu yang lama.
Referensi :

Profil
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Di Puskesmas Jumo
Temanggung

Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terencana ditunjukkan kepada kelompok tertentu yang dapat diikuti dalam kurun waktu tertentu diselenggarakan secara berkesinambungan untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Kelompok Berkebutuhan Khusus (Anak Prasekolah)

Kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan pada sasaran anak pra sekolah yang berada di wilayah kerja Puskesmas Jumo Temanggung. Kegiatan yang dilakukan meliputi :

Penjaringan yaitu untuk mendapatkan data mengenai kesehatan gigi dan mulut


Promotif yaitu berupa penyuluhan mengenai kesehatan gigi


Preventif yaitu kegiatannya berupa sikat gigi masal



Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Kelompok Berkebutuhan Khusus (Lansia)
Kegiatan pelayanan asuhan gigi dan mulut pada sasaran lansia meliputi :

Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut lansia



Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut lansia



Baca juga :
Beranda
Artikel
Tentang Saya
Kesehatan Gigi dan Mulut
Isu Peningkatan Akses PelayananKesehatan dan Gizi Yang Berkualitas Bagi Ibu dan Anak

Peningkatan Akses PelayananKesehatan dan Gizi Yang Berkualitas Bagi Ibu dan Anak
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan mendukung pembangunan ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Pembangunan kesehatan dihadapkan pada berbagai permasalahan penting antara lain disparitas status kesehatan; beban ganda penyakit; kualitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan; pelindungan masyarakat di bidang obat dan makanan; serta perilaku hidup bersih dan sehat. Beberapa masalah penting lainnya yang perlu ditangani segera adalah peningkatan akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan, penanganan masalah gizi buruk, penanggulangan wabah penyakit menular, pelayanan kesehatan di daerah bencana, dan pemenuhan jumlah dan penyebaran tenaga kesehatan.
Langkah-langkah yang telah ditempuh adalah peningkatan akses kesehatan terutama bagi penduduk miskin melalui pelayanan kesehatan gratis; peningkatan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular termasuk polio dan flu burung; peningkatan kualitas, keterjangkauan dan pemerataan pelayanan kesehatan dasar; peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan; penjaminan mutu, keamanan dan khasiat obat dan makanan; penanganan kesehatan di daerah bencana; serta peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

                Masalah kesehatan yang menimbulkan perhatian masyarakat cukup besar akhir-akhir ini adalah masalah gizi kurang dan gizi buruk. Kurang energi dan protein pada tingkat parah atau lebih populer disebut busung lapar, dapat menimbulkan permasalahan kesehatan yang besar dan bahkan dapat menyebabkan kematian pada anak.
                Munculnya kejadian gizi buruk ini merupakan “fenomena gunung es” yang menunjukkan bahwa masalah gizi buruk yang muncul hanyalah sebagian kecil dari masalah gizi buruk yang sebenarnya terjadi.
    Dua faktor penyebab utama terjadinya gizi buruk tersebut adalah rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari dan terjadi dalam kurun waktu yang lama. Penyebab kedua adalah terjadinya serangan penyakit infeksi yang berulang. Kedua faktor ini disebabkan oleh tiga hal secara tidak langsung, yaitu (1) ketersediaan pangan yang rendah pada tingkat keluarga; (2) pola asuh ibu dalam perawatan anak yang kurang memadai; dan (3) ketersediaan air bersih, sarana sanitasi, dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terbatas. Penyebab tidak langsung tersebut merupakan konsekuensi dari pokok masalah dalam masyarakat, yaitu tingginya pengangguran, tingginya kemiskinan, dan kurangnya pangan.